Berlokasi di ketinggian 3.726 mdpl menjadikan Gunung Rinjani sebagai spot mendaki favorit di Nusa Tenggara Barat. Terutama bagi para pemula, karena medan pendakian di sini tergolong ringan.

Meski demikian, alam di sini menyuguhkan pemandangan yang sangat cantik, bak lukisan Tuhan dalam dunia nyata. Oleh karena itu, para pendaki andal pun selalu ingin kembali dan kembali lagi ke sini.

Jalur Pendakian Gunung Rinjani

Gunung Rinjani

Untuk mendaki, kamu bisa memilih salah satu dari jalur pendakian Timbah Nuh, Senaru, Torean, dan Sembalun. Keempat jalur tersebut menawarkan tantangan yang berbeda-beda, begitu juga dengan pemandangannya.

Namun, jalur yang menjadi favorit para pendaki RCKLovers, yakni melalui Sembalun. Medan pada jalur ini tidaklah sulit, karena sebagian besar memang berupa padang savana.

Oleh karena itu, jangan lupa untuk memakai sunscreen serta membawa air minum yang cukup. Ada empat pos peristirahatan dan yang terakhir berada di daerah Plawangan, Sembalun.

Waktu Terbaik untuk Mendaki

Gunung Rinjani

Jika kamu berencana untuk mendaki ke kawasan Rinjani, sebaiknya pergilah pada bulan Juni hingga Agustus. Sebab, pada bulan-bulan ini angin yang bertiup di sana cenderung ringan dan lembut.

Ini akan memudahkanmu dalam berjalan, karena tidak perlu melawan angin. Selain itu, kabut pada bulan Juni hingga Agustus juga tidak terlalu tebal, sehingga kamu bisa menikmati pemandangan dengan maksimal.

Waktu ini juga momen terbaik untuk mendirikan camping di Rinjani, karena pemandangan pada malam hari sangat sempurna. Ribuan bintang akan langsung menjadi atap, saat kamu berkemah.

Mitos-Mitos Gunung Rinjani

Gunung Rinjani

Tak ubahnya seperti gunung-gunung lainnya, Rinjani juga lekat dengan beberapa mitos yang beredar. Sebelum berangkat, berikut mitos-mitos yang perlu kamu ketahui.

  • Menurut informasi yang beredar, konon Gunung Rinjani ialah rumah Dewi Anjani, sosok hasil pernikahan bangsa manusia dengan Jin.
  • Keberadaan Danau Segara Anak lekat kaitannya dengan usia seseorang. Konon, jika kamu melihat danau itu luas, maka akan berumur panjang.
  • Larangan untuk mengeluh maupun berpikir yang bukan-bukan.
  • Ada daerah terlarang yang tidak boleh disambangi, karena bisa menyesatkan atau bahkan meninggal.
  • Masyarakat percaya, bahwa pendaki yang hilang sejatinya sedang tersesat di alam jin.

Terlepas dari mitos Gunung Rinjani, menjaga sikap dan ucapan adalah sebuah kewajiban saat masuk ke tempat baru. Yuk, cari informasi jalur pendakian yang lain hanya di RCKTrip.com, terlengkap dan terbaru!