Berbeda dengan perayaan di Indonesia yang lebih ramai ketika Idulfitri, di Arab Saudi perayaan Iduladha justru lebih meriah. Bahkan, Hari Raya Haji di Arab Saudi dirayakan selama beberapa hari dengan tradisi yang biasa dilakukan.

Hal tersebut sangat wajar mengingat lebaran haji merupakan peristiwa besar dalam sejarah Islam. Hari Raya Haji disebut juga dengan nama Iduladha erat kaitannya dengan kisah Nabi Ibrahim yang rela menyembelih anak kesayangannya, Nabi Ismail karena ketaatan dan kecintaannya terhadap Allah Swt.

Sejarah Hari Raya Haji di Arab Saudi

hari raya haji di arab saudi

Persiapan memotong hewan qurban

Hari Raya Haji di Arab Saudi dan seluruh dunia diperingati setiap tanggal 10 Zulhijah. Disebut Lebaran Haji karena waktunya bertepatan dengan pelaksanaan ibadah haji.  Tak berbeda dengan hari besar lainnya, Iduladha juga memiliki sejarah yang menjadi dasar peringatan tahunan secara rutin.

Sejarah mengenai Iduladha termaktub dalam Al-Qur’an dan hadis. Keduanya menerangkan bahwa Iduladha berkaitan erat dengan penyembelihan atau kurban. Sejarahnya sendiri dimulai dari kisah Nabi Ibrahim yang ingin sekali memiliki keturunan. Di usianya yang sudah senja, Nabi Ibrahim menikah dengan Siti Hajar dan dikaruniai seorang putra bernama Ismail.

Kebahagiaan tak terkira dirasakan oleh Nabi Ibrahim. Hidupnya telah lengkap, memiliki istri dan anak yang saleh. Namun, pada suatu malam Nabi Ibrahim bermimpi mengenai perintah Allah Swt untuk menyembelih putra yang dikasihinya. Mimpi tersebut datang berulang kali hingga Nabi Ibrahim menceritakannya pada Ismail.

Di luar dugaan, Ismail menganggapi hal tersebut secara sukarela dan tidak menunjukkan sedikit pun rasa takut. Rasa takwa membuat Ismail ikhlas mengorbankan dirinya sesuai perintah Allah Swt.

Tepat pada tanggal 10 Zulhijah, keduanya pergi ke tempat lapang untuk melaksanakan perintah Allah Swt. Sepanjang perjalanan, iblis terus menggoda agar keduanya membatalkan niat tersebut. Namun, godaan tersebut ditepis dengan melempar kerikil yang kemudian dikenal dengan lempar jumrah.

Tiba di tempat tujuan, Ismail meminta sang ayah untuk menutup wajahnya menggunakan kain dan berpesan agar mengasah pedang setajam mungkin untuk meminimalisasi rasa sakit selama penyembelihan.

Ketika pedang ditorehkan, pedang tersebut terpental. Ismail lalu meminta agar ikatan di tangan dan kaki dilepas agar Allah Swt mengetahui bahwa ia ikhlas menjalankan segala perintahNya.

Tepat saat itu, Malaikat Jibril datang membawa domba untuk menggantikan Ismail. Selama proses penukaran, seluruh semesta bertasbih memuji kebesaran Allah Swt atas kesabaran dan keihklasan Nabi Ibrahim dan Ismail. Hal inilah yang melatarbelakangi ibadah kurban.

Makna Idul Adha

Di dalam Islam, setiap peristiwa yang terjadi selalu memiliki makna tersembunyi. Begitu juga dengan Iduladha.

Lantas, apa saja sebenarnya makna Iduladha? Berikut uraiannya!

  • Mengajarkan Keikhlasan

hari raya haji di arab saudi

Belajar ikhlas

Perintah Allah Swt terhadap Nabi Ibrahim untuk menyembelih Nabi Ismail bukan tanpa alasan. Allah Swt tengah menguji dan mengukur kadar ketakwaan serta keikhlasan untuk memberikan hal yang paling dicintai hambaNya.

Pengorbanan tersebut juga menjadi simbol bahwa manusia tidak boleh mencintai orang atau hal lain melebihi kecintaan terhadap Allah Swt. Besarnya cinta Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail terhadap Allah Swt membuat keduanya dengan sukarela menaati perintahNya.

Iduladha mengingatkan Anda agar senantiasa ikhlas atas segala ujian hidup yang diberikan oleh Allah Swt. Dengan keikhlasan, cobaa seberat apa pun akan terasa mudah dan mendapatkan hikmah terbaik. Bahkan, Allah Swt pun memberikan ganjaran berupa pahala terhadap hambaNya yang berhasil menyelesaikan ujian dengan penuh keikhlasan.

  • Peduli Terhadap Sesama

hari raya haji di arab saudi

Berbagi makanan

Iduladha secara tidak langsung mengajarkan Anda untuk lebih peduli terhadap sesama. Sebagaimana Anda ketahui, tidak semua orang diberi rezeki yang melimpah. Tak sedikit orang yang hanya merasakan kenikmatan mengonsumsi daging di Hari Raya Iduladha saja. Dengan melakukan berkurban, Anda bisa berbagi kepada orang-orang yang membutuhkan. Selain mendapat pahala, kegiatan ini efektif menumbuhkan simpati dan kepedulian.

  • Belajar Berkorban

hari raya haji di arab saudi

Bersedekah

Ibadah yang dilakukan selama menyambut Hari Raya Haji di Arab Saudi dan negara lainnya memiliki makna bahwa selalu ada pengorbanan untuk mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah Swt.

Sebagaimana Nabi Ibrahim yang rela mengorbankan anaknya, di era modern ini banyak pengorbanan yang dapat dilakukan, seperti berpuasa, salat malam, membantu orang lain yang kesulitan, bersedekah, ataupun menyumbangkan tenaga.

Pengorbanan apa pun, meskipun sangat kecil dan tampak sepele, asalkan diniatkan untuk mencari rida Allah Swt, Anda akan mendapatkan ganjaran yang besar.

  • Lebih Bersyukur

hari raya haji di arab saudi

Bersyukur

Dengan adanya Iduladha, setiap orang diajak untuk lebih bersyukur atas pemberian Allah Swt. Semakin besar rasa syukur, semakin dekat Anda dengan Allah Swt. Orang yang dekat dengan Tuhannya senantiasa dijaga dan diberi kemudahan dalam menjalani kehidupan di dunia maupun akhirat.

  • Mempererat Tali Silaturahmi

hari raya haji di arab saudi

Mempererat tali silaturahmi

Di Hari Raya Iduladha, tradisi mengunjungi tetangga dan saudara masih terus dilakukan secara turun-temurun. Meskipun tampak sederhana, faktanya mengunjungi tetangga atau kerabat dapat meningkatkan interaksi dan mempererat tali silaturahmi.

  • Menyucikan Harta

hari raya haji di arab saudi

Hewan Qurban

Berkurban baik secara mandiri atau berkelompok kemudian melakukan penyembelihan dan membagikan hasilnya pada orang lain dapat menyucikan harta. Selain itu, berkurban juga dapat mengampunkan dosa yang telah diperbuat dan mendapatkan pahala sesuai janji Allah Swt.

  • Sadar Bahwa Segalanya Milik Allah Swt

hari raya haji di arab saudi

Berdoa kepada Allah Swt

Dengan adanya perayaan Iduladha, Anda akan menyadari bahwa semua yang ada di langit maupun bumi hanyalah milik Allah Swt. Artinya, apa pun yang diberikan Allah Swt kepada Anda, baik harta maupun anak hanyalah titipan yang dapat diambil kapan pun karena sejatinya seluruh isi di alam semesta mutlak milik Allah Swt. Singkatnya, dari Allah Swt kembali pada Allah Swt.

Tradisi Idul Adha di Arab Saudi

Serupa dengan Negara lain, Hari Raya Haji di Arab Saudi juga dirayakan dengan tradisi turun-temurun.

Lantas, apa saja tradisi yang biasa dilakukan untuk menyambut Hari Raya Iduladha? Adapun tradisi tersebut, antara lain sebagai berikut.

  • Berpuasa

hari raya haji di arab saudi

Berpuasa

Perayaan Hari Raya Haji di Arab Saudi lebih meriah dibandingkan dengan perayaan Hari Raya Idul Fitri. Hampir seluruh muslim memperbanyak ibadah sebelum Iduladha, sesuai dengan perintah Allah Swt, yakni mengejar sepuluh hari di bulan Zulhijah.

Sebagaimana yang Anda ketahui, sepuluh hari pertama bulan Zulhijah adalah hari paling mulia sepanjang tahun. Amalan terkecil yang dilakukan di bulan Zulhijah, seperti berzikir atau sedekah seribu rupiah saja mampu mengalahkan ganjaran pahala seseorang yang mati syahid. Bahkan, keistimewaan Zulhijah menyaingi sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan.

Di sepuluh malam terakhir Ramadan, umat Islam diperintahkan untuk mengejar Lailatulqadar. Sementara di sepuluh awal bulan Zulhijah, Allah Swt memerintahkan umat muslim untuk mengejar setiap malamnya.

Itulah mengapa banyak orang yang bersemangat memperbanyak amalan dengan melaksanakan puasa sunah selama sepuluh hari. Dimulai dari puasa Dzulhijah selama tujuh hari lalu dilanjutkan dengan puasa Tarwiyah dan Arafah. Mengingat hukumnya sunah, sejumlah orang hanya berpuasa di hari yang paling dianjurkan, yakni Tarwiyah dan Arafah.

Untuk menyempurnakan amalan puasa sunah, umat Islam disunahkan untuk tetap berpuasa hingga salat Iduladha usai dengan ganjaran pahala satu hari berpuasa penuh.

  • Berkurban

hari raya haji di arab saudi

Hewan qurban

Setelah salat Iduladha, proses penyembelihan hewan kurban dapat dilakukan. Meskipun diberikan waktu selama empat hari, waktu yang paling afdal untuk penyembelihan adalah selepas salat. Di waktu ini, Allah Swt menjanjikan pahala yang sangat besar.

  • Membagikan Hewan Kurban

hari raya haji di arab saudi

Berbagi daging kurban

Umumnya, usai proses penyembelihan, kegiatan dilanjutkan dengan membagikan hewan kurban. Namun, perlu diketahui bahwa terdapat dua jenis ibadah hewan kurban, yakni sunah dan wajib. Dihukumi wajib apabila orang tersebut berkurban nazar dan sunah apabila orang tersebut melaksanakan kurban karena mampu tanpa nazar.

Kendati tampak sepele, perbedaan keduanya berdampak pada proses pembagian hewan kurban. Orang yang berkurban nazar dilarang untuk mengambil bagian dari hewan yang dikurbankannya. Seluruh daging hewan kurban harus disedekahkan dan dibagikan pada orang yang layak menerima.

Lain halnya dengan orang berkurban sunah. Mereka dianjurkan untuk memakan hewan yang dikurbankannya sesuai aturan yang ditetapkan, yakni sepertiga dari hasil kurban. Sepertiga lainnya dibagikan pada orang miskin dan sepertiga sisanya untuk orang kaya. Baik berkurban wajib maupun sunah haram hukumnya untuk menjual daging kurban. Daging yang dibagikan juga harus dalam keadaan mentah, bukan dimasak.

  • Berkunjung ke Rumah Saudara

hari raya haji di arab saudi

Berkunjung ke rumah saudara

Tradisi Idul Adha di Arab Saudi selanjutnya adalah berkunjung ke rumah saudara. Biasanya, pemilik rumah akan menghidangkan kopi dan barang yang akan disukai, seperti baju, gamis, atau tasbih sebagai cara menghormati dan menghargai tamu.

Selama bertamu, pemilik rumah akan berbincang mengenai banyak hal hingga waktu acara makan tiba. Tradisi unik ini dianggap sangat efektif untuk mencairkan suasana dan mempererat tali silaturahmi.

  • Berwisata

hari raya haji di arab saudi

Berwisata

Mengingat keistimewaan Idul Adha, pemerintah Arab Saudi biasa memberikan waktu libur yang panjang, yakni sekitar sepuluh hingga dua belas hari untuk merayakan Hari Raya Haji bersama keluarga tercinta.

Umumnya, sebagian besar keluarga di Arab Saudi akan menghabiskan waktunya untuk berwisata ke tempat wisata. Menariknya, destinasi yang dituju bukanlah tempat wisata di Arab Saudi, melainkan di negara lain, seperti Dubai di Uni Emirat Arab, Turki, Malaysia, dan sejumlah negara di Eropa.

Hidangan Wajib Saat Idul Adha

Semua negara di Timur Tengah, termasuk Arab Saudi memiliki hidangan utama dan makanan penutup tradisional yang dibuat khusus untuk merayakan Iduladha. Bahkan, beberapa makanan hanya dihidangkan saat Iduladha saja. Artinya, Anda harus menunggu selama satu tahun lagi untuk merasakan kelezatan berbagai hidangan wajib saat Iduladha berikut ini.

  • Domba Panggang

hari raya haji di arab saudi

Domba panggang

Domba panggang merupakan salah satu makanan Idul Adha di Arab Saudi yang paling populer. Daging domba yang tebal dimasak menggunakan bumbu rempah dan mentega sebelum dipanggang. Aromanya sangat kuat dan lezat. Dagingnya lembut dan terasa gurih. Sangat nikmat disantap dalam keadaan masih hangat bersama keluarga tercinta.

  • Fattah

hari raya haji di arab saudi

Fattah

Fattah merupakan makanan klasik hhas Mesir yang dapat Anda temukan di Arab Saudi. Di Mesir sendiri, hidangan ini biasa dihidangkan pada acara besar, seperti pernikahan dan Hari Raya Islam.

  • Tagine

hari raya haji di arab saudi

Tagine

Tagine adalah hidangan tradisional asal Maroko yang sangat dicintai oleh orang Arab Saudi. Makanan ini memiliki warna yang sangat cantik. Dimasak dengan mencampurkan daging unggas atau ikan dengan beragam bumbu kemudian dikukus bersama aneka sayuran lezat menggoda selera.

  • Kabsa

hari raya haji di arab saudi

Kabsa

Nasi Kabsa merupakan hidangan khas Arab Saudi yang sangat populer. Bahkan, makanan ini telah diadopsi oleh seluruh negara Teluk lantaran rasanya yang lezat dan sangat mudah dibuat.

Nasi Kabsa berwarna kecokelatan, hampir menyerupai nasi goreng. Hidangan ini menggunakan banyak bumbu rempah sehingga cita rasanya sangat kuat dengan aroma yang menggiurkan.

Dalam proses pembuatannya, nasi akan dicampur dengan bumbu, cabai dan tomat. Meskipun menggunakan cabai, makanan ini tidak pedas, justru gurih dan sedikit asam. Umumnya, daging yang digunakan untuk melengkapi makanan ini adalah ayam ataupun sapi.

  • Mansaf

hari raya haji di arab saudi

Mansaf

Mansaf adalah makanan yang berasal dari Yordania. Makanan ini menggunakan daging domba sebagai bahan dasar. Nantinya, daging domba akan dimasak dengan saus yogurt dan bumbu rempah. Rasanya? Lezat dan bergizi tinggi. Selain daging domba, daging ayam kerap dijadikan alternatif lainnya.

  • Kebab

hari raya haji di arab saudi

Shish kebab

Kebab tidak hanya populer di negara asalnya, tetapi juga menjadi hidangan yang disukai oleh penduduk  Arab Saudi. Bahkan, kebab ini dapat ditemukan dengan mudah di sejumlah stan penjual makanan di pinggir jalan.

Terdapat beberapa jenis kebab yang biasa dihidangkan saat Hari Raya Haji di Arab Saudi, yakni shawarma, doner kebab, shish kebab, chapli kebab, kakori kebab, dan kathi kebab. Tidak hanya menggunakan daging sapi atau kambing, kebab juga disajikan menggunakan buah-buahan, sayuran segar, dan kornet.

Kendati terdapat banyak jenis kebab, shawarma, shish kebab, dan chapli kebab menjadi varian yang paling disukai. Shawarma merupakan kebab yang umum dijual, yakni campuran daging dan sayur yang digulung menggunakan tortila.

Shish kebab berbentuk menyerupai sate. Setiap tusuk tidak hanya terdiri dari daging saja, melainkan juga dicampur dengan  tomat, paprika, jamur, dan mentimun. Sementara kakori kebab merupakan daging giling yang diberi bumbu rempah dan dibentuk memanjang menyerupai sosis.

  • Tufahije

hari raya haji di arab saudi

Tufahije

Tufahije merupakan makanan penutup Bosnia yang juga populer di Arab Saudi. Hidangan ini dibuat dengan cara merebus apel segar dalam air gula kemudian mengisinya dengan kacang kenari atau walnut dan topping berupa es krim atau crème fraiche. Biasanya tufahije disajikan dalam gelas besar.

  • Sheer Khurma

hari raya haji di arab saudi

Sheer Khurma

Makanan penutup asal Mughlai ini juga sering disebut dengan “susu dengan kurma” lantaran terbuat dari campuran susu, kurma, gula, bihun, dan buah-buahan kering. Sheer khurma dibuat dengan cara memasak bihun dalam susu hingga lunak. Buah kering baru ditambahkan ke dalam hidangan setelah campuran kurma dan gula mengental. Sheer Khurma memiliki cita rasa yang khas dan lezat.

  • Ma’amoul

hari raya haji di arab saudi

Ma’amoul

Ma’amoul merupakan kue tradisional khas Libanon yang juga disebut dengan kue mentega. Kue ini biasa dihidangkan di negara-negara Timur Tengah ketika Iduladha tiba. Makanan ini akan disantap setelah menikmati hidangan utama.

Maamoul memiliki bentuk yang mirip dengan kubah atau kerang. Makanan ringan ini biasanya diisi dengan kurma, kenari, dan kacang pistachio. Rasanya legit dan nikmat. Sangat pas disajikan dengan secangkir kopi Arab atau teh panas.

  • Baked Icli Kofte

hari raya haji di arab saudi

Baked Icli Kofte

Makanan yang juga dikenal dengan nama oruk ini merupakan makanan khas Turki yang terbuat dari adonan bulgur dicampur semolina yang diisi dengan daging sapi giling, bawang, kacang kenari, dan bumbu rempah, seperti lada hitam, lada merah, jintan, garam, dan peterseli. Meskipun bentuknya tidak bulat, orang menyebut oruk sebagai bakso panggang khas Turki.

Demikianlah informasi singkat mengenai Hari Raya Haji di Arab Saudi lengkap dengan sejarah, makna, tradisi, dan hidangan khas. Mau menambah menambah wawasan atau tips seputar wisata? Yuk, kunjungi RCK Trip! Jangan lupa, bagikan artikel ini ya!