Penyebaran virus corona saat ini sudah menjadi tantangan global yang memerlukan tindakan nyata dari seluruh pihak. Coronavirus atau Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) ialah virus yang menjangkiti sistem pernapasan. Virus ini juga dikenal dengan sebutan COVID-19, singkatan dari coronavirus disease yang diidentifikasi pertama kali pada tahun 2019. WHO (World Health Organization) pun telah menetapkan penyakit ini sebagai pandemi.

COVID-19 bisa menyerang siapa pun, baik balita, anak-anak, orang dewasa, ibu hamil, ibu menyusui, maupun lansia. Kebanyakan kasus menyebabkan infeksi pernapasan ringan, Namun, virus korona juga dapat mengakibatkan penyakit pernapasan berat, misalnya MERS (Middle-East Respiratory Syndrome) dan pneumonia.

Bagaimana kronologi kemunculan dan perkembangan virus korona di Indonesia? Lalu, apa saja gejala dan cara penanganannya? Mari simak dan pahami penjelasan selengkapnya di bawah ini.

Kronologi Kemunculan dan Perkembangan Virus Corona di Indonesia

Virus Corona

Virus Corona

Pada Senin, 2 Maret 2020, publik mengetahui virus corona masuk ke Indonesia setelah pengumuman yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo. Presiden mengumumkan bahwa terdapat dua orang pasien yang positif terjangkit COVID-19. Kasus pertama merupakan seorang wanita berusia 31 tahun dan kasus kedua ialah ibunya yang berusia 64 tahun. Presiden menyebutkan kedua kasus tersebut didapat dari WNA asal Jepang yang pernah melakukan perjalanan di Indonesia.

WNI berumur 31 tahun itu diduga terjangkit virus ketika berada di sebuah restoran di Jakarta Selatan bersama dengan WNA asal Jepang yang terinfeksi. Keduanya diketahui melakukan close contact atau kontak yang cukup dekat sehingga virus dapat dengan mudah menular. Kemudian, pasien kasus pertama melakukan kontak dengan ibunya atau pasien kedua. Virus menular kepada sang ibu ketika dirinya sedang merawat sang anak yang sakit.

Dua hari berikutnya, 16 Februari 2020, ibu dan anak tersebut memeriksakan diri ke rumah sakit di Depok. Setelah pemeriksaan, keduanya diminta untuk rawat jalan saja. Namun, di tanggal 26 Februari 2020, kondisi kesehatan mereka tak kunjung membaik sehingga meminta untuk dirawat inap. Pada tanggal 28 Februari 2020, muncul informasi mengenai WNA Jepang sebelumnya yang positif virus korona ketika kembali ke tempat tinggalnya, Malaysia.

Setelah dilakukan penelusuran, barulah diketahui kalau warga Jepang tersebut berkaitan dengan pasien pertama. Pemerintah melacak dengan metode klaster untuk mengantisipasi persebaran virus korona. Pada Minggu malamnya, hasil penelusuran menunjukkan adanya 21 orang dalam kategori suspect dan 6 pasien yang positif terjangkit COVID-19.

Lima orang pasien berasal dari klaster Jakarta dan masih terkait dengan Pasien 1. Mereka dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso di Jakarta. Kasus 3 dan 4 diketahui berada di tempat yang sama dengan Kasus 1. Namun, belum dipastikan apakah penularan berasal dari Pasien 1 atau WNA Jepang.

Sementara itu, Pasien 6 diketahui sebagai salah satu awak kapal pesiar Diamond Princess yang sebelumnya dikabarkan menjadi lokasi persebaran virus corona. Kapal tersebut tercatat memiliki 696 kasus dan berada di bawah Tiongkok, Italia, Korea Selatan, Prancis, Jerman, dan Iran. Pasien 6 yang seorang laki-laki akhirnya dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, Jakarta.

Pemerintah mendapatkan 80 pengunjung yang berada di restoran pada tanggal 14 Februari setelah melakukan pemeriksaan. Kemudian, screening dijalankan sampai suspect dikerucutkan menjadi 20 orang. Hasilnya, ada 7 pasien yang perlu melakukan pemeriksaan lanjutan. Berkat pemeriksaan dari RSPI Sulianti Saroso, pemerintah dapat memastikan Kasus 3, 4, dan 5 yang mengidap COVID-19.

Gejala-Gejala Virus Corona

Virus Corona

Gejala Corona

Seseorang yang mengidap COVID-19 memang mengalami gejala yang mirip dengan flu biasa pada awalnya. Meskipun demikian, virus korona yang telah mewabah lebih sering mengakibatkan sakit pada saluran pernapasan bawah. Gejala utama yang muncul, yakni demam tinggi, sesak napas, dan batuk. Penderita pun bisa mengalami sakit kepala, pilek, nyeri otot, diare, mual dan muntah, serta sakit tenggorokan.

Infeksi virus korona dapat menimbulkan komplikasi serius pada kasus yang parah. Misalnya, edema paru-paru, pneumonia berat, sindrom gangguan pernapasan akut, atau kegagalan fungsi organ-organ tubuh. Penelitian menunjukkan bahwa gejala COVID-19 muncul dalam kurun waktu 2 hari hingga 2 minggu setelah terpapar virus. Jika sudah merasakan beberapa gejala yang telah disebutkan, ada baiknya untuk segera menghubungi dokter.

Cara Menangani dan Melindungi Diri dari Virus Corona

  1. Rajin mencuci tangan

Virus Corona

Rajin Cuci Tangan

Pastikan mencuci tangan secara rutin dengan sabun dan air mengalir. Seperti saat hendak atau selesai makan, baru pulang dari aktivitas luar rumah, maupun setelah membersihkan ruangan. Cucilah tangan selama minimal 20 detik untuk membasmi kuman dan kotoran. Gosok sela-sela jari, kuku jari, telapak, tangan, dan punggung tangan secara bertahap. Sesudah membilasnya dengan air, jangan lupa keringkan tangan dengan handuk bersih atau tisu.

Apabila Anda sedang berada di luar rumah dan jauh dengan sumber air, pakai hand sanitizer atau cairan pembersih tangan dengan kandungan alkohol 60% sampai 70%. Periksa komposisi produk dengan cermat sebelum membeli. Namun, mencuci tangan dengan sabun dan air lebih efektif membunuh virus ketimbang cairan sanitasi tangan. Maka dari itu, sebaiknya gunakan hand sanitizer dalam keadaan darurat saja.

  1. Gunakan masker ketika sakit

Virus Corona

Gunakan Masker

Saat ini Indonesia tengah dihebohkan dengan kelangkaan masker dan harganya yang melonjak. Masker seharusnya digunakan oleh seseorang yang sakit atau petugas kesehatan yang hendak menjalankan tindakan medis. Bagi masyarakat yang sehat, tidak perlu memakai masker.

  1. Tutup mulut dan hidung saat bersin atau batuk

Virus Corona

Tutup saat bersin

Cara selanjutnya adalah menutup hidung dan mulut ketika akan batuk atau bersin. Hal ini dapat meminimalkan penyebaran virus korona pada orang lain dan lingkungan. Namun, pastikan untuk tidak menutup hanya dengan tangan kosong. Pasalnya, benda-benda yang Anda sentuh setelah bersin atau batuk dikhawatirkan terkena paparan virus.

Sedia selalu sapu tangan atau tisu ke mana pun Anda pergi, terutama di tempat umum. Jika tidak membawanya, tutup mulut dan hidung dengan siku bagian dalam atau lengan baju bagian atas. Tujuannya agar semburan saliva tidak mengenai telapak tangan dan risiko penyebaran virus korona bisa berkurang.

  1. Batasi kontak dengan hewan piaraan

Virus Corona

Batasi kontak dengan hewan

Sampai saat ini memang belum ada bukti kuat yang menyatakan bahwa hewan piaraan dapat menyebarkan atau terinfeksi virus korona. Walaupun demikian, WHO memberikan saran untuk tetap rajin mencuci tangan dengan air dan sabun atau cairan pembersih tangan setelah kontak dengan binatang piaraan. Risiko penularan bakteri-bakteri seperti salmonela dan E. colli pun dapat diminimalisasi.

  1. Berdiam diri di rumah

Virus Corona

Berdiam diri di rumah

Nah, cara ini adalah yang paling dianjurkan untuk dilakukan selain rutin mencuci tangan. Sebaiknya kurangi kegiatan di luar ruangan agar risiko penyebaran dapat menurun. Gerakan “stay at home” atau mengisolasi diri di rumah meliputi kerja atau sekolah di rumah sendiri. Bagi yang tetap harus bekerja di luar, cukup lakukan langkah-langkah pencegahan seperti membawa hand sanitizer atau menutup mulut saat batuk dan bersin.

  1. Hindari transportasi publik

Virus Corona

Hindari Transportasi Publik

Hindari mengendarai transportasi umum sebisa mungkin. Apabila memang harus menggunakannya, pilihlah angkutan umum yang memiliki fasilitas serba otomatis. Langkah ini dapat mengurangi risiko sentuhan tangan pada permukaan yang ada di transportasi tersebut. Pilih kendaraan umum dengan metode pembayaran kartu atau cashless. Anda pun tak perlu lagi memegang uang yang terdapat banyak virus dan bakteri di permukaannya.

  1. Tidak berbagi barang

Virus Corona

Tidak Berbagi Barang

Sebaiknya hindari memakai barang yang sama dengan orang lain. Contohnya, handuk, piring, sendok, gelas, sisir, atau kuas kosmetik. Virus korona dapat menempel pada benda-benda sekitar sehingga dikhawatirkan akan menjangkit orang lain. Apabila memang terpaksa berbagi benda, jangan lupa cuci tangan atau barang tersebut setelah digunakan.

  1. Pakai disinfektan pada permukaan tertentu

Virus Corona

Disinfektan

Lakukan sterilisasi di rumah dengan cara mengaplikasikan disinfektan pada permukaan-permukaan tertentu. Misalnya, tempat tidur, telepon, remote control, ponsel, gagang pintu, meja, laptop, dan perlengkapan mandi. Beberapa disinfektan dapat membunuh kuman pada permukaan yang lunak dan berpori, seperti bantal dan boneka. Namun, jangan sekali-sekali memadukan disinfektan dengan produk pembersih lain, ya!

  1. Pantau gejala sendiri

Virus Corona

Konsultasi dokter

Selanjutnya, Anda dapat memantau gejala untuk mencegah penjangkitan virus korona. Selalu simak berita terkini yang kredibel untuk mengantisipasi dan melindungi diri. Apabila sudah mengalami gejala-gejala COVID-19, segera hubungi dokter atau pusat kesehatan untuk memastikan kondisi tubuh lebih lanjut. Jangan sampai menyepelekan dan malah merugikan diri sendiri.

  1. Hubungi dokter sebelum memeriksakan diri

Virus Corona

Hubungi Dokter

Setelah merasakan gejala-gejala yang mirip dengan COVID-19, segera hubungi dokter atau departemen darurat. Jangan buru-buru datang ke pusat kesehatan dan pastikan terlebih dahulu kondisi Anda yang sebenarnya. Hal ini bertujuan agar tenaga medis dapat melindungi diri mereka maupun pasien lain.

  1. Hindari kontak fisik dengan orang lain

Virus Corona

Hindari Kontak Fisik

Kontak fisik seperti apa pun sebaiknya dihindari, seperti tos, berpelukan, atau bersalaman. Jagalah jarak selama berada di angkutan publik maupun tempat umum. Pembatasan ini disebut dengan social distancing. Pemerintah mengimbau masyarakat Indonesia untuk menerapkan metode ini agar terhindar dari penularan virus korona. Jika social distancing diterapkan secara masif, pemerintah pun dapat mendeteksi penyebaran virus dengan mudah.

Makanan yang Meningkatkan Daya Tahan Tubuh terhadap Virus Corona

Selain cara-cara penanganan di atas, Anda juga dapat menerapkan pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan-makanan yang bergizi. Tingkatkan imunitas tubuh terhadap virus korona dengan beberapa makanan berikut.

  1. Brokoli

Virus Corona

Brokoli

Sumber pangan penangkal virus korona yang pertama adalah brokoli. Sayuran berwarna hijau dan berbentuk kribo ini mengandung vitamin A, C, dan E. Selain itu, ada pula berbagai mineral yang ampuh untuk melawan berbagai penyakit. Antioksidannya juga dapat mencegah radikal bebas yang masuk ke sel-sel atau organ-organ tubuh.

  1. Bayam

Virus Corona

Bayam

Kandungan vitamin A, B kompleks, C, E, dan K dalam bayam sangat baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Belum lagi, bayam mengandung beragam mineral seperti asam folat, magnesium, kalsium, potasium, dan sodium. Bayam juga rendah lemak dan kalori, serta kaya akan kandungan serat. Konsumsi bayam secara teratur akan membuat Anda dan keluarga terhindar dari virus corona.

  1. Buah Sitrun

Virus Corona

Lemon

Kelompok buah-buahan sitrun meliputi lemon, jeruk, jeruk nipis, hingga anggur. Vitamin C yang tinggi di dalamnya diyakini sejak dahulu sebagai peningkat sistem kekebalan tubuh yang ampuh. Buah sitrun pun dapat meningkatkan produksi sel darah putih agar tubuh dapat melawan pelbagai bibit penyakit. Anda dapat memakannya langsung atau mengolah buah sitrun sebagai jus.

  1. Jahe

Virus Corona

Jahe

Rempah yang satu ini sangat sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Baik dicampur ke dalam bumbu masakan maupun minuman seperti teh, kopi, dan susu. Jahe dikenal sebagai rempah yang dapat mengurangi inflamasi dalam tubuh, menurunkan kolesterol, hingga mengobati penyakit kronis. Kandungan kurkuma, kapsaisin, dan beta-karotennya mampu menambah daya tahan tubuh dengan cepat.

  1. Ikan Berlemak

Virus Corona

Ikan Tuna

Tahukah Anda jika lemak pada ikan lebih sehat ketimbang lemak pada daging hewan lain? Ikan berlemak sangat ampuh memperkuat sistem kekebalan tubuh manusia dan melawan berbagai macam penyakit. Cobalah mengonsumsi jenis ikan seperti tuna, sarden, haring, dan makerel. Kandungan asam lemak Omega-3, Omega-6, dan Omega-9 dalam ikan terbukti mampu mengurangi gejala peradangan, penyakit autoimun, hingga sindrom metabolik.

  1. Bawang Putih

Virus Corona

Bawang Putih

Bumbu dapur yang satu ini tidak luput melindungi Anda dari serangan COVID-19. Bawang putih mampu menurunkan tekanan darah tinggi dan dikenal sebagai antibakteri atau antivirus. Potasium, antioksidan, seng, fosfor, dan kalsium yang terkandung di dalamnya sangat tinggi sehingga dapat memperkuat sistem pernapasan. Adapun senyawa alisin penyebab aroma menyengat pada bawang putih yang bisa melawan beragam infeksi.

Makanan dan Minuman yang Perlu Dihindari

  1. Makanan olahan

Virus Corona

Junk Food

Sudah menjadi rahasia umum kalau makanan olahan memiliki kandungan kalori yang sangat tinggi. Makanan olahan atau junk food seperti hamburger, piza, dan ayam goreng siap saji bisa menurunkan kendali tubuh dalam menghadapi infeksi. Oleh sebab itu, tubuh menjadi mudah terserang COVID-19 jika terlalu sering mengonsumsi makanan olahan.

  1. Gorengan

Virus Corona

Gorengan

Siapa yang hobi mengudap gorengan seperti tahu isi, pisang goreng, dan tempe gembus? Walaupun rasanya gurih dan bikin ketagihan, gorengan kaya akan kolesterol dan lemak jahat. Akibatnya, tubuh menjadi lebih mudah terserang inflamasi, apalagi jika dikonsumsi secara berlebihan. Kurangilah makanan yang diolah dengan cara digoreng dan perbanyak hidangan yang ditumis atau dikukus.

  1. Soda

Virus Corona

Minuman Bersoda

Asam yang ada di dalam soda bisa menguras magnesium dan kalsium dalam tubuh, lo. Kalsium dan magnesium berperan dalam sistem kekebalan tubuh. Maka dari itu, konsumsi soda terus-menerus bisa berakibat fatal bagi kesehatan.

  1. Alkohol

Virus Corona

Minuman Berakohol

Tak terelakkan lagi kalau alkohol berpengaruh negatif pada tubuh manusia. Dua puluh menit setelah minum alkohol, imunitas tubuh dapat langsung menurun drastis! Daya tahan tubuh yang rendah akan memudahkan virus korona untuk menjangkiti seseorang.

  1. Kopi

Virus Corona

Kopi

Kopi memang dipercaya baik untuk tubuh. Namun, di balik segudang manfaatnya, konsumsi kopi secara berlebihan dapat menekan sistem imunitas tubuh dan menimbulkan berbagai penyakit. Lima ratus miligram kopi per hari saja mampu menyebabkan otot gemetar, gangguan pencernaan, hingga insomnia. Jika seseorang mengalami kesulitan tidur maka kesehatannya bisa terganggu.

Itulah pembahasan seputar virus corona di Indonesia, mulai dari kronologi, gejala, hingga cara penanganannya. Setelah membaca penjelasan di atas, semoga Anda bisa menyikapi pandemi virus corona dengan tenang dan bijak. Jangan panik dan tetap waspada dengan melakukan langkah-langkah pencegahan yang telah dianjurkan. Penuhi kebutuhan seperlunya dan minimalkan aktivitas di luar ruangan, ya!

Nah, apabila ingin mendapatkan informasi dan berita seputar wisata di Indonesia maupun Asia, cek segera hanya di RCK Trip.